Membumikan Bahasa Prancis di Madrasah dan Pesantren Kita dengan FGMN-BP


Oleh: Abdul Wahab Dai

Bejibun aral menghadang bahasa Molière, bahasa Prancis, sehingga bahasa Roman ini sulit bersaing dengan mata pelajaran pilihan lainnya di madrasah-madrasah dan pesantren-pesantren di negeri ini.


Bagaimana pun, madrasah dan pesantren identik dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris yang telah lama menjadi tren.


Alasan-alasan seperti "tak ada bukunya", "untuk apa?" telah lama menghalangi salah satu bahasa Eropa Barat ini turut diajarkan di madrasah atau pesantren.




Pada tahun 1990-an, saya bertukar pesan dengan seorang teman di Kairo yang sedang berguru di Al-Azhar lewat pos-el.


Teman ini ternyata sedang mengambil kursus bahasa Prancis yang tidak pernah dia dapatkan di madrasahnya di Sengkang.


Telah lama banyak akademisi perguruan tinggi Islam dalam negeri kita yang melanjutkan studi di negeri-negeri Frakofon, negeri-negeri penutur bahasa Prancis. Kebutuhan akan bahasa Prancis menjadi makin besar.


Pentingnya menguasai bahasa asing selain bahasa Inggris sudah menjadi hal yang mendesak dewasa ini karena pesatnya arus globalisasi melanda berbagai sektor kehidupan.


***


Pada level pendidikan menengah, secara sektoral guru-guru bahasa Prancis di Indonesia "terbelah" pada dua kementerian, yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI dan Kementerian Agama (Kemenag) RI.




Sekumpulan guru madrasah bahasa Prancis pun menginisiasi sebuah forum yang mereka sebut FGMN (Forum Guru Madrasah Nasional) Bahasa Prancis. FGMN-BP ini diprakarsai oleh Herminingsih, guru bahasa Prancis MAN 2 Palu yang juga Ketua Komunitas Literasi Madrasah Indonesia dan Tim Penanggung Jawab Bahasa Internasional di GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) Madrasah Kementerian Agama RI.


Tren organisasi yang kini biasanya melakukan konsolidasi di grup obrolan dan grup berbagi pesan, maka FGMN Bahasa Prancis yang para pemangku kepentingannya berpencar di antero Nusantara pun menginisiasi grup berbagi pesan.


"Ini awalnya untuk menyatukan guru bahasa Prancis madrasah nasional yang belum punya MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sendiri karena di tiap provinsi biasanya digabung dengan bahasa asing non-Inggris lainnya," ujar Herminingsih kepada Penulis. Forum ini didirikan 21 Oktober 2021 silam.


Sebagaimana diketahui di Indonesia madarasah-masrasah, baik negeri maupun swasta berada di bawah naungan Kementerian Agama yang berbeda dengan guru-guru di bawah naungan Kemenristekdikbud. Ada Madrasah Aliyah, ada Madrasah Aliyah Kejuruan.



"Pentingnya suatu forum nasional MGMP bahasa Prancis sesama guru madrasah adalah  untuk mengakomodasi aspirasi dan saling berbagi pengetahuan dan metode pembelajaran bahasa Prancis, praktik-praktik baik atau apa saja yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan guru," lanjut Mme. Herminingsih.


Forum ini, lebih lanjut dikatakan bukan tandingan dari MGMP Bahasa Prancis  atau organisasi lainnya karena FGMN Bahasa Prancis bersinergi dan dibawahi oleh Perhimpunan Pengajar Prancis Seluruh Indonesia (PPPSI-APFI) sebagai induk organisasi guru dan para pengajar bahasa Prancis di Indonesia.


Kegiatan yang sudah dilakukan oleh forum ini antara lain Lokakarya Penguatan Keterampilan Konferensi Web Guru Bahasa Prancis Madrasah 29 Oktober 2021 lalu yang juga diikuti beberapa perwakilan SMA dan SMK MGMP Bahasa Prancis Provinsi di Indonesia. Lokakarya ini dibuka oleh M. Phillipe Grangé selaku Atase Kerjasama Linguistuk Institut Prancis di Indonesia (IFI) dan dihadiri pula oleh Mme. Syarah, Direktur IFI Wijaya Jakarta.


Sudah saatnya bahasa nan indah ini membumi di madrasah-madrasah dan pesantren kita dengan meningkatkan jumlah madrasah yang menjadikannya mata pelajaran pilihan.


Kini ada sekitar 20-an guru bahasa Prancis madrasah di Indonesia, baik sebagai PNS maupun Non-PNS yang tergabung di FGMN Bahasa Prancis.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Membumikan Bahasa Prancis di Madrasah dan Pesantren Kita dengan FGMN-BP"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel