AGBA-PGRI Dilantik, Langsung Gelar Pelatihan AI bagi Guru-guru Bahasa Asing
Penulis: Sumaryati Marfu'ah/Abdul Wahab Dai
JAKARTA PUSAT--Asosiasi Guru Bahasa Asing -- Persatuan Guru Republik Indonesia (AGBA-PGRI) di bawah nakhoda Kiki Niediawan, S.S. (Guru Bahasa Jepang) untuk masa kepemimpinan keduanya telah dilantik awal pekan ini (Selasa -- Rabu, 11-12/02/2025) sebagai rangkaian acara Konferensi Kerja Nasional XXIII PGRI di Hotel Milenium, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Pengurus AGBA-PGRI dilantik serentak bersama dengan asosiasi-asosiasi profesi guru lainnya yaitu Asosiasi Guru Matematika (AGM), Asosiasi Guru IPA (AGI), Asosiasi Guru IPS (AGIS), Asosiasi Guru Bahasa Indonesia (AGBI), Asosiasi Guru Seni Budaya (ASGB), Asosiasi Guru Pendidikan Jasmani (AGPJ).
Selanjutnya Asosiasi Guru Pendidikan Khusus (AGPK), Asosiasi Guru Teknologi Informasi (AGTI), Asosiasi Guru Kesehatan (AGK), Asosiasi Guru Pendidikan Lingkungan (AGPL).
Ada pula Asosiasi Guru Pendidikan Karakter (AGPK), Asosiasi Guru Pendidikan Kewarganegaraan (AGPK), Asosiasi Guru Pendidikan Agama (AGPA), Asosiasi Guru Pendidikan Anak Usia Dini (AGPAUD), Asosiasi Guru Pendidikan Luar Sekolah (AGPLS), dan Asosiasi Guru Pendidikan Berbasis Karakter (AGPBK) yang ke semuanya bernaung di bawah Pengurus Besar PGRI sebagai Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS).
Ke tujuh belas nama APKS ini di belakangnya tertulis nama PGRI, misalnya AGBA-PGRI, AGM-PGRI, dan AGBI-PGRI sebagai asosiasi yang tak terpisahkan dari PGRI.
Para pengurus APKS ini dilantik langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.
Hadir secara luring pada pelantikan ini Kiki Niediawan, S.S. (Ketua AGBA-PGRI), Sumaryati Marfu'ah, S.Pd., M.M. (Sekretaris AGBA-PGRI), dan Fuan Rianto, S.Pd.(Koordinator IT AGBI-PGRI, guru Bahasa Jepang), sementara yang lain dilantik dan menyaksikan secara daring dari berbagai tempat di Indonesia.
AGBA-PGRI mengorganisasi guru-guru mata pelajaran Bahasa Prancis, Bahasa Jerman, Bahasa Arab, Bahasa Jepang, Bahasa Korea, dan Bahasa Mandarin yang tersebar di sekolah-sekolah menengah negeri dan swasta di antero Negeri termasuk di madrasah-madrasah.
"Dulu pada tahun 2016 kami fokus pada perjuangan soal Tunjangan Profesi Guru, sekarang pada pelantikan 2025 ini kita fokus pada peningkatan kapasitas dan kemampuan guru-guru Bahasa Asing," ujar Kiki Niediawan.
Akhir pekan ini (Sabtu, 15/02/2025) AGBA-PGRI menggelar Lokakarya Daring mengenai Kecerdasan Buatan (AI) yang dapat dipraktikkan dalam proses pembelajaran Bahasa-bahasa Asing di ruang-ruang kelas.
Tampil sebagi pemateri melalui zum Achmad Zaini, S.Pd., S.Kom., M.Psi. (guru Bahasa Korea) yang diikuti oleh guru-guru Bahasa Asing dari berbagai tempat.
"AGBA bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru Bahasa Asing serta meningkatkan kualitas pendidikan Bahasa Asing di Indonesia," terang Kiki Niediawan.
"Konkernas XXIII PGRI juga menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan antara guru dan elemen pendidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," kunci Kiki.
Sumaryati Marfu'ah adalah guru Bahasa Jepang dan Abdul Wahab Dai guru Bahasa Prancis.
Sumber Foto: AGBA-PGRI
luar biasa agba
ReplyDelete