Menanti Pondok Tahfidz Ponpes Al-Mujahidin Longka
WAJO-Dinding batu merah bakal Pondok Tahfidz di Pondok Pesantren Al-Mujahidin Longka, Desa Inrello, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, sudah terpasang di empat sisi. Kemarin, Minggu, 11 September 2022, media ini memantau kemajuan pembangunan pondok tahfidz ini.
Upaya pengelola Ponpes untuk menyelesaikan bangunan yang berdiri di pojok timur laut Kompleks MA As'diyah No.7 Longka dan MTs As'adiyah No.22 Longka ini makin kuat.
Didirikan di samping Masjid At Thayyibah Ponpes Al-Mujahidin, bakal rumah bagi para penghafal kitab suci Al-Qur'an ini didanai secara swadana oleh masyarakat.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wajo Hj. St. Maryam turut berdonasi dengan sumbangan 100 zak semen.
Kepala Madrasah MA As'adiyah No.7 Longka Muh. Haris berharap agar para alumni pondok pesantren ini dapat berpartisipasi demi kelanjutan pembangunan pondok penghafal Al-Qur'an ini.
Para alumni ponpes ini menjadi potensi besar sebagai sumber pendanaan Pondok Tahfidz.
Kali perdana menerima santri pada tahun 1988 pada level SLTP, MTs As'adiyah No. 22 Longka di Desa Inrello, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menyelenggarakan pembelajaran di belakang Masjid Nurul Hilal Longka pada sebuah bangunan semi permanen.
Sebelum Madrasah Tsanawiah ini beroperasi, anak-anak sekolah di Longka dan sekitarnya belajar di SD Negeri pada pagi hari selama enam tahun dan mengikuti Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau Sekolah Arab berbendera As'adiyah selama tiga tahun sepanjang sore. Menurut Sayyed Muhammad Ibrahim Assegaf, putra pendiri pesantren yang kini menjadi Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Mujahidin, Sekolah Arab setingkat Madrasah Ibtidaiyah beroperasi sejak 1985.
Namun perlahan-lahan MI atau Sekolah Arab berhenti beroperasi. Maka pada tahun 1988 MTs mulai didirikan setelah sebelumnya Sayyed Muhammad Alwi Assegaf membawa beberapa santri Longka "nyantri" di Sengkang, bahkan menyewakan mereka rumah tinggal sepanjang masa pendidikan.
Pesantren dirintis oleh Sayyed Muhammad Alwi Assegaf, warga Longka berdarah Yaman, ayahanda Kepala Desa Inrello H. Muhammad Anwar Syahadat. Menurut Anwar kakeknya yang berasal dari Yaman di Asia Barat belum bisa bertutur bahasa Bugis. Ayahnya lah yang bisa berbahasa Bugis.
Level MA beroperasi mulai tahun 2002 dan menempati lahan di sekitar Lapangan Longka dewasa ini.
Dalam rentang waktu antara 1985 hingga 2022, ponpes ini telah menelurkan alumnus-alumnus yang telah menyebar di berbagai tempat.
"Kami beraharap para alumni dan masyarakat luas yang memiliki harta yang dapat disisihkan agar turut berpartisipasi dalam penyelesaian pondok ini," pinta Muh. Haris mengakhiri perbincangan dengan saya.
0 Response to "Menanti Pondok Tahfidz Ponpes Al-Mujahidin Longka"
Post a Comment