Politik Kekerabatan Masih Hantui Pilkades Wajo 2021
Abdul Wahab Dai
Jurnalis/Penulis Warga
“Saya berharap calon kepala desa mengerti maksud dan tujuan mereka mencalonkan diri. Dana Desa bukan tujuan, tapi wasilah dari pembangunan berkelanjutan serta membangun Indonesia dari pinggiran,” demikian Gus Menteri Desa PDTT A Halim Iskandar pada laman media sosialnya bertarikh 11 Desember 2020.
***
Pengantar:
Dari hasil penelusuran penulis di sekitar 30-an desa di Wajo yang pemilihan kepala desanya tak akan diikuti lagi oleh kades yang kini memerintah akibat batasan jabatan tiga periode, sebagian besar akan turut bertarung kerabat dekat kades tersebut.
Terdapat dua atau tiga desa yang tak akan diikuti oleh calon dinasti. “Kepala Desa yang berakhir masa jabatannya ini telah berkomitmen untuk memberikan ruang bagi kelompok lain untuk memimpin pembangunan desa,” demikian salah seorang sumber yang tak ingin disebut namanya kepada penulis.
Secara resmi belum ada bakal calon, apalagi calon, namun “nama yang disebut-sebut dalam berbagai obrolan” menjadi dasar tulisan ini. Berikut laporan selengkapnya.
***
Istilah dinasti adalah istilah epok kemaharajaan, kesultanan, kekaisaran, kesyahan pada berbagai negeri di dunia. Dinasti adalah kelompok kekerabatan yang berkuasa pada satu negeri dalam rentang waktu yang lama. Dinasti terakhir pada kerajaan Hindu terakhir di muka Bumi ini telah runtuh di Nepal beberapa tahun silam.
Biasanya sebuah trah atau dinasti mengambil alih kekuasaan pada sebuah kerajaan entah dengan damai atau perang, kemudian akhirnya tumbang dan beralih ke dinasti lain. Masa pemerintahan sebuah dinasti pada sebuah kemaharajaan yang berlangsung lama akan diisi silih berganti dari berbagai kerabat dan orang dengan pertalian darah yang sangat dekat. Kata “pangeran” (prince) dan “putri” (princess) digunakan sebagai calon pewaris tahta.
Sejarah perpolitikan moderen dunia mencatatkan berbagai klan atau trah politik di pelbagai negeri. Ada Dinasti Bush dan Kennedy di Negeri Paman Sam, ada Dinasti Nehru-Gandhi di Negeri Bollywood, ada Dinasti Bhutto di Pakistan, ada Dinasti Kim di Korea Utara.
Di Indonesia trah Soekarno dan Soeharto masih kuat dan berpengaruh. Di Sulawesi Selatan klan Yasin Limpo sangat kuat di Gowa. Di Wajo, sebuah trah politik telah memimpin Bumi Lamaddukkelleng dua kali dan “pewarisnya” pernah mencoba melanjutkan dan terus berusaha melanjutkan.
Tapi dinasti yang lahir dari sebuah pemilihan berbeda dengan dinasti pada era kemaharajaan. Dinasti masa kini lahir dari ballot (surat suara), bukan blood (darah atau keturunan), demikian Cristen Conger sebagaimana dikutip salah satu situs.
***
Menurut data, terdapat 103 desa di Wajo yang akan menyelenggarakan pilkades yang tahapannya mulai dihelat Februari tahun depan. Jika terdapat 30-an calon dinasti, 70-an sisanya adalah calon petahana yang akan berusaha mempertahankan mandat dari rakyat desa untuk memerintah kembali pada periode selanjutnya.
Para kepala desa terpilih pada Pemilihan Kepala Desa Serentak 2021 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini, digadang-gadang akan dilantik pada bulan Juni 2021 dan Pilkades Serentak direncanakan 25 Mei 2021.
Dalam catatan penulis, regulasi terbaru pemilihan kepala desa menggunakan Permendagri 65 tahun 2017, bukan lagi Permendagri Nomor 112 tahun 2014.
Dalam berbagai sistem demokrasi sendiri, tidak ada larangan bagi calon dinasti atau calon yang berasal dari kerabat dan orang terdekat kepala desa yang telah berakhir masa jabatannya dan tidak dapat maju lagi gegara jumlah periode yang telah mencapai tiga kali atau musabab lainnya.
Bahkan istilah “trah politik” pada berbagai level pemilihan langsung sudah lama ada, baik pada sistem popular vote (satu orang satu suara) maupun pada sistem electoral vote (suara elektoral), mulai dari politik nasional di pelbagai negeri dan negeri kita, lokal dan tingkat desa. Larangan calon dinasti pada level pilkada pernah digugat dan kembali diperbolehkan pada sebuah putusan peradilan beberapa tahun silam.
Ada fase di negeri ini dimana politik dinasti pada level daerah (pilgub, pilbup dan pilwalkot) dihambat, meski akhirnya dibolehkan setelah seorang calon bupati menggugat di sebuah mahkamah dengan legal standing yang kuat dan mahkamah tersebut menerima gugatannya.
Jika negara kita Indonesia pernah menghambat calon dinasti pada pilkada, apa yang salah dengan calon dinasti? Conger menyebut bahwa dalam politik Amerika, ‘dinasti’ adalah dirty word (secara harafiah artinya kata yang kotor-penulis). Para pendiri negara itu pada dasarnya menolak politik dinasti. Dalam Konstitusi (Undang-Undang Dasar) Amerika Serikat tercantum bahwa pemimpin dihasilkan dari ballot (surat suara), bukan blood (keturunan), demikian Conger.
Inikah American values (nilai-nilai Amerika)?
***
Penulis memperoleh data data bahwa nama-nama yang disebut dalam berbagai obrolan warga adalah “kerabat sangat dekat” dengan kades, seperti istri, suami, anak dan sepupu. Bahkan terdapat bakal calon dinasti lintas desa!
Tapi ada fakta baru! Ada segelintir kades yang tak bisa maju lagi bertarung dan tidak mengelus calon dari kerabatnya! Ini hal baru!
Bagaimana pun, dinasti melanjutkan kekuasaan di nagari-nagari, lembang-lembang, banjar-banjar, kampung-kampung, gampong-gampong, pembakal-pembakal, kuwu-kuwu, jorong-jorong, dusun-dusun atau kelompok baru yang memimpin desa, atau diambilalih oleh dinasti lain, muaranya adalah kesejahteraan para “wong ndéso” atau orang udik.
“Calon kepala desa harus paham tentang SDGs Desa, agar lebih terarah dalam merumuskan visi dan misi, serta menyiapkan RPJMDes sesuai dengan regulasi terbaru,” pinta Gus Menteri Desa.
SDGs adalah singkatan dari Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dan RPJMDes adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa berdurasi enam tahun.
Gus Menteri mengakhiri dalam salah satu statusnya “Calon Kepala Desa harus memahami prinsip pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Pembangunan desa tidak boleh dilandaskan pada keinginan kades, BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun perangkat desa.”
Ditulis di Lalliseng, 12 Desember 2020
0 Response to "Politik Kekerabatan Masih Hantui Pilkades Wajo 2021"
Post a Comment