LISTRIK TENAGA BINTANG

LISTRIK TENAGA BINTANGSaat ini, para penghulu negeri semakin memanjakan desa. Gelontoran Dana Desa menyeruak ke seluruh Nusantara.

Pundi-pundi itu masuk ke kas desa dan desa dipercaya mengelolanya secara demokratis melalui tahapan yang ajek sejak perencanaan, penganggaran hingga pelaksanaan kegiatan lewat sebuah pengambilan keputusan demokratis musyawarah.

Listrik adalah masalah klasik Nusantara. Status-status sinistik sangat sering muncul di platform media baru medsos.

"74 tahun Indonesia merdeka, kampung titik-titik masih gelap gulita" tulis sebuah meme"

Dengan dana itu, akibat ketidakmampuan sebuah perusahaan berplat merah kelistrikan menjangkau pojok-pojok dalam Nusantara, banyak musyawarah desa mengusulkan diversifikasi sumber listrik. Melalui RKPDes (Rencana Kerja Pemerintah Desa), mereka mengusulkan pengadaan sumber listrik baru, diversifikasi sumber energi listrik.

Dua Bintang Terdekat dari Bumi

Alam raya nan luas membuat kita tak mampu menghitung jumlah gumpalan gas yang oleh manusia bumi Indonesia menyebutnya bintang.

Salah dua bintang yang sangat dekat dengan planet "rumah kita" adalah apa yang oleh makhluk bumi menyebutnya sebagai Matahari, The Sun, Le Soleil, Mata Esso.
Selain Matahari, satu bintang lainnya yang dekat dengan Bumi adalah Bintang Proxima Centauri.

Umat manusia telah melampaui berbagai era, masa dan zaman. Ada yang menyebut kini kita telah meninggalkan Modernisme dan kita telah masuk era Posmo (Pasca-Modernisme).

Energi Baru di Pattirolokka


Desa Pattirolokka, sebuah desa di Kecamatan Keera, Wajo, Sulawesi Selatan telah memanfaatkan Dana Desa dengan menerangi beberapa sudut desa yang masih gulita dan tak terjangkau jaringan listrik.

Energi Baru di Pattirolokka

Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya! Surya adalah nama sastrawi bagi gumpalan yang didominasi hidrogen dan helium. Karya sastra lainnya secara puitis menyebutnya sebagai Mentari.

Beruntunglah rumah kita, planet Bumi tidak terlalu dekat dan terlalu jauh dengan bintang ini. Bintang tetangga yang kita sebut Proxima Centauri, tidak dapat kita manfaatkan untuk menerangi Bumi, apatah lagi menjadikannya sumber energi.

Dengan kuasa sang Causa Prima (Allahu Azza wa Jallah), selama 365 hari, Bumi berevolusi mengelilingi Bintang (Matahari). Selain itu Bumi berotasi pada sumbunya, sehingga terciptalah siang dan malam.

Cahaya sang Mentari (yang kita punggungi akibat rotasi Bumi pada porosnya) meninabobokkan kita di malam hari dan memberi kita momen 'ntuk bermimpi. Tanpa pernah ingkar, sang Surya kembali terbit dalam perspektif kita sebagai the Earthian (penduduk Bumi) di Timur saban pagi. Cahaya itu membangunkan kita dari mimpi dan kita pun melanglang Bumi (Buana) demi merealisasikan mimpi-mimpi kita.

Desa Pattirolokka

Kini, masyarakat Desa Pattirolokka tidak melewatkan peluang menerangi desanya dengan pengadaan listrik tenaga Matahari (bintang terdekat dari Bumi).

Matahari adalah satu-satunya bintang yang dapat kita manfaat sebagai energi baru. Proxima Centauri, bintang tetangganya masih jauh dari jangkauan teknologi. Belum lagi disebut mliyaran, trilyunan dan kadrilyunan bintang di jagat alam yang hanya kita bisa jadikan simbol segala mimpi kita.
Selamat buat Desa Pattirolokka yang telah manangkap peluang menerangi desa dengan listrik tenaga bintang (Matahari).

"75 Tahun Indonesia Merdeka dan Desaku Terang Benderang"!
(Pendapat Pribadi, Abdul Wahab Dai).

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "LISTRIK TENAGA BINTANG"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel