Delapan Desa di Wajo telah Terima Dana Desa 2023 Tahap I. Catatan Abdul Wahab Dai
WAJO-Dari 142 desa yang ada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, 8 di antaranya telah menerima transfer APBN berupa Dana Desa ke masing-masing rekening desa.
Rabu, 22 Februari 2023, Desa Abbatireng, Desa Arajang, dan Desa Polewalie di Kecamatan Gilireng melaju menjadi 3 desa tercepat di Bumi La Maddukkelleng yang telah menerima transferan ini. Dana Desa yang diterima oleh ketiga desa ini adalah BLT Triwulan I dan Non-BLT Tahap I. Dana Desa 2023 akan disalurkan bertahap 40, 40, dan 20 persen dalam satu tahun anggaran.
Kemarin, Kamis 2 Maret 2023, 5 desa (Pattirolokka, Keera, Mario, Pajalele, dan Ujungnge) juga telah mendapat transferan APBN ini, walau hanya Dana Desa Tahap I Non-BLT. Diperoleh kabar, akan menyusul sekelompok desa akan segera salur Dana BLT mereka ke masing-masing rekening.
Memang, tahun ini surat pengantar permohonan Dana Desa BLT dan Dana Desa Non-BLT (Dana Reguler) dipisahkan.
Walau paling cepat dibandingkan dengan desa-desa lainnya, kedelapan desa ini sebetulnya sudah telat merujuk pada siklus pembangunan yang ada. Dana ini baru masuk akhir Februari dan awal Maret. "Ini pun sudah terlambat kalau sesuai regulasi PMK!," ujar salah seorang sumber merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Dana Desa.
Padahal pada tahun ini ada alokasi baru berupa Dana Desa Tambahan 2023 yang masih bisa diterima oleh desa-desa di Indonesia.
Dana Desa 2023 kini terdiri dari: 1. Alokasi Dasar, 2. Alokasi Formula, 3. Alokasi Afirmasi, 4. Alokasi Kinerja (desa terpilih), dan 5. Tambahan Dana Desa (pada Semester II berdasarkan kemajuan (Inggris:progress) atau prestasi penyaluran Dana Desa). Poin 5 ini tidak ada pada tahun-tahun sebelumnya.
Jadi desa yang besaran Dana Desa-nya turun, masih ada peluang menambah Dana Desa-nya dengan penetapan dan penyaluran anggaran tepat waktu dan lebih cepat.
Dana Desa Tambahan 2023 dapat diraih dengan syarat: 1. Semakin cepat APBDesa 2023 ditetapkan, dan 2. Semakin cepat Dana Desa 2023 disalurkan. Sebanyak Rp2 triliun Dana Desa Tambahan 2023 akan diperebutkan oleh desa-desa se-Nusantara.
Selain persoalan komitmen, ada saja yang memengaruhi melambatnya kemajuan pengelolaan Dana Desa di lapangan. Misalnya di kabupaten-kabupaten kepulauan terdapat tempo-tempo tertentu di mana cuaca di laut sangat krusial bagi pengiriman material untuk pembangunan desa yang bahkan dapat memicu naiknya harga semen misalnya.
Kapal-kapal rakyat atau pelayaran resmi antarpulau kerap menghadapi ombak dan angin kencang, sehingga pembangunan desa terhambat bahkan mungkin gagal. Misalnya kapal pengangkut semen yang dipesan oleh TPK mengalami karam atau tenggelam.
Pada masa-masa seperti ini banyak desa misalnya yang menunda pembangunan dan menjadikan dana yang dialokasikan sebagai Silpa dan tetap nangkring di Rekening Keuangan Desa.
Ada pula misalnya curah hujan yang berkepanjangan, yang membuat truk-truk pengangkut material kesulitan mencapai titik perintisan atau pemeliharaan jalan.
Keadaan ini disebut keadaan kahar atau force majeure. Untuk itu beberapa desa mengambil siasat dengan melaksanakan kegiatan pada saat cuaca sedang mendukung, misalnya saat laut tenang atau musim kemarau.
Beberapa preseden telah terjadi dengan gagalnya atau terhambatnya pembangunan desa gegara keadaan kahar ini. Menjadikan dana sebagai Silpa adalah solusi sambil menunggu cuaca mendukung kembali.
0 Response to "Delapan Desa di Wajo telah Terima Dana Desa 2023 Tahap I. Catatan Abdul Wahab Dai"
Post a Comment